Rapihin.id

keuangan

keuangan, Laporan Keuangan, Marketing, Pembukuan

Strategi Marketing Coffee Shop: Panduan Lengkap Meningkatkan Penjualan dan Brand Awareness

s Bisnis coffee shop di Indonesia terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari kedai kopi tradisional hingga specialty coffee dengan konsep modern, persaingan semakin ketat. Namun, memiliki produk kopi berkualitas saja tidak cukup. Anda membutuhkan strategi marketing coffee shop yang tepat untuk menarik pelanggan, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan secara konsisten. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi pemasaran yang telah terbukti efektif untuk bisnis coffee shop, mulai dari pemanfaatan media sosial, program loyalitas pelanggan, hingga kolaborasi dengan komunitas lokal. Mari kita eksplorasi satu per satu! Memahami Target Market Coffee Shop Anda Sebelum menjalankan strategi marketing coffee shop, langkah pertama yang krusial adalah memahami siapa target pasar Anda. Apakah coffee shop Anda menyasar kalangan mahasiswa, pekerja kantoran, atau keluarga? Setiap segmen memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Untuk mahasiswa, mereka biasanya mencari tempat dengan harga terjangkau, WiFi gratis, dan suasana nyaman untuk belajar atau berkumpul. Sementara pekerja kantoran lebih mengutamakan kecepatan layanan, kualitas kopi yang konsisten, dan lokasi yang strategis. Memahami karakteristik ini akan membantu Anda merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Lakukan riset sederhana dengan mengobservasi pelanggan existing Anda. Catat demografi mereka, waktu kunjungan favorit, menu yang paling sering dipesan, dan berapa lama mereka menghabiskan waktu di coffee shop Anda. Data ini sangat berharga untuk menyusun strategi marketing yang lebih personal dan efektif.  Strategi Social Media Marketing untuk Coffee Shop Di era digital ini, social media marketing adalah salah satu strategi marketing coffee shop yang paling powerful dan cost-effective. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook menjadi wadah sempurna untuk membangun brand awareness dan engagement dengan pelanggan. Instagram: Visual Storytelling yang Menarik Instagram adalah platform yang sangat visual, cocok untuk bisnis coffee shop. Posting foto produk kopi dengan komposisi yang menarik, lighting yang bagus, dan styling yang apik bisa meningkatkan appetite appeal. Jangan hanya posting foto kopi saja, tapi ceritakan juga story di baliknya – dari proses roasting, brewing method, hingga asal biji kopi yang Anda gunakan. Manfaatkan fitur Instagram Stories untuk konten behind-the-scenes, polling menu favorit pelanggan, atau countdown untuk menu baru. Instagram Reels juga sangat efektif untuk konten viral seperti latte art tutorial, coffee brewing tips, atau day in the life seorang barista. Konsistensi dalam posting dan menjaga aesthetic feed juga penting untuk membangun brand identity yang kuat. TikTok: Konten Viral dan Engagement Tinggi TikTok menawarkan peluang organic reach yang luar biasa. Buatlah konten yang entertaining seperti latte art challenge, barista skills, atau coffee hacks. Trend sounds dan hashtag yang tepat bisa membuat konten Anda viral dan menjangkau ribuan bahkan jutaan viewers. Kolaborasi dengan micro-influencer lokal atau food blogger juga bisa menjadi strategi efektif. Mereka biasanya memiliki engagement rate yang tinggi dan audience yang lebih tersegmentasi sesuai dengan target market Anda. Facebook: Community Building dan Iklan Terarah Meskipun dianggap platform yang lebih “tua”, Facebook masih sangat relevan terutama untuk membangun komunitas. Buatlah Facebook Page yang aktif, sharing artikel tentang coffee culture, tips menyeduh kopi, atau cerita inspiratif. Facebook Groups juga bisa menjadi wadah untuk membangun komunitas loyal pelanggan Anda. Facebook Ads memiliki targeting option yang sangat detail, memungkinkan Anda menjangkau audiens berdasarkan lokasi, usia, minat, dan behavior. Ini sangat efektif untuk mempromosikan opening baru, menu spesial, atau event tertentu. Program Loyalitas Pelanggan yang Efektif Strategi marketing coffee shop tidak lengkap tanpa program loyalitas pelanggan. Mengakuisisi pelanggan baru jauh lebih mahal dibanding mempertahankan pelanggan existing. Program loyalitas yang baik bisa meningkatkan customer retention dan lifetime value secara signifikan. Stamp Card: Klasik tapi Tetap Efektif Sistem stamp card atau punch card adalah program loyalitas paling sederhana namun tetap efektif. Konsepnya mudah: beli 10 gelas kopi, dapat 1 gratis. Pelanggan merasa dihargai dan terdorong untuk terus kembali sampai mendapatkan reward mereka. Untuk membuat program ini lebih menarik, Anda bisa memberikan double stamp di hari-hari tertentu atau untuk pembelian menu premium. Ini menciptakan urgency dan mendorong pelanggan untuk berkunjung lebih sering. Digital Loyalty Program Di era digital, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi loyalty program atau minimal sistem digital berbasis QR code. Ini lebih praktis, tidak mudah hilang seperti kartu fisik, dan memudahkan Anda untuk tracking data pelanggan. Anda bisa mengetahui frekuensi kunjungan, preferensi menu, dan shopping behavior mereka. Platform seperti Accurate POS atau bahkan aplikasi custom bisa mengintegrasikan sistem loyalty dengan POS system Anda. Data ini sangat berharga untuk personalized marketing di masa depan. Membership Program dengan Benefit Eksklusif Untuk coffee shop dengan brand yang sudah established, membership berbayar bisa menjadi strategi menarik. Dengan biaya bulanan atau tahunan tertentu, member mendapat benefit seperti diskon permanen, free upsize, akses ke menu eksklusif, atau priority seat di jam sibuk. Model ini tidak hanya memberikan recurring revenue yang predictable, tapi juga menciptakan sense of exclusivity yang membuat pelanggan merasa special dan lebih attached dengan brand Anda.   Content Marketing: Educate and Engage Content marketing adalah strategi marketing coffee shop jangka panjang yang membangun kredibilitas dan authority brand Anda. Dengan menyediakan konten berkualitas yang edukatif dan entertaining, Anda bisa menarik pelanggan secara organic dan membangun relationship yang lebih dalam. Blog dan SEO Buatlah blog di website coffee shop Anda dengan konten seputar dunia kopi. Topik bisa beragam: panduan memilih biji kopi, perbedaan arabica dan robusta, cara menyeduh kopi dengan berbagai metode, coffee health benefits, atau profil petani kopi lokal yang Anda support. Optimasi artikel dengan SEO practices yang baik: riset keyword, struktur heading yang proper, internal linking, dan meta description yang menarik. Konten berkualitas akan meningkatkan organic traffic ke website Anda dan memposisikan coffee shop Anda sebagai expert di industri ini. Video Content: Tutorial dan Entertainment Video memiliki engagement rate yang lebih tinggi dibanding konten text atau image. Buatlah video tutorial tentang brewing methods, latte art basics, atau coffee tasting notes. Format video yang lebih casual seperti vlog tentang coffee sourcing trip atau day in the life juga sangat menarik. Upload video ke YouTube dan repurpose untuk platform lain seperti Instagram Reels, TikTok, atau Facebook. Satu video bisa dijadikan multiple content pieces dengan editing yang berbeda untuk setiap platform. Newsletter: Direct Communication Channel Email marketing sering underestimated, padahal ROI-nya sangat tinggi. Kumpulkan email pelanggan (dengan permission tentunya) dan kirim newsletter berkala. Kontennya

akuntansi, keuangan, Stock Management

Strategi Kelola Barang Waste Bisnis F&B: Panduan Lengkap Kurangi Kerugian dan Tingkatkan Profit

Pernahkah Anda menghitung berapa banyak bahan makanan yang terbuang sia-sia setiap harinya di bisnis F&B Anda? Data menunjukkan bahwa industri food and beverage kehilangan hingga 4-10% dari total pembelian bahan baku akibat waste atau pemborosan. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi dari profit yang seharusnya bisa masuk ke kantong Anda. Pengelolaan barang waste atau limbah dalam bisnis F&B bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Dengan persaingan yang semakin ketat dan margin keuntungan yang tipis, setiap rupiah yang terbuang percuma akan berdampak signifikan terhadap bottom line bisnis Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas strategi kelola barang wasted bisnis F&B yang praktis dan terbukti efektif meningkatkan efisiensi operasional. Memahami Jenis-Jenis Waste dalam Bisnis F&B Sebelum merancang strategi pengelolaan, Anda perlu memahami berbagai jenis waste yang umum terjadi di industri F&B. Pemahaman ini menjadi fondasi untuk merancang solusi yang tepat sasaran. Food Waste: Kerugian Terbesar yang Sering Diabaikan Food waste mencakup semua bahan makanan yang berakhir di tempat sampah, mulai dari sayuran busuk, daging kadaluarsa, hingga makanan sisa yang tidak habis dimakan pelanggan. Kategori ini terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang perlu dipahami secara mendalam. Pertama, pre-consumer waste terjadi sebelum makanan sampai ke tangan konsumen. Ini termasuk kesalahan dalam persiapan, porsi yang berlebihan saat cooking, atau bahan yang rusak karena penyimpanan tidak tepat. Kedua, post-consumer waste adalah makanan yang tidak habis dimakan pelanggan dan harus dibuang. Menurut riset industri, restoran rata-rata membuang 4-10% dari total makanan yang diproduksi. Bayangkan jika omzet bulanan Anda Rp 200 juta, berarti Rp 8-20 juta terbuang percuma setiap bulannya. Angka yang cukup fantastis, bukan? Waste Operasional: Biaya Tersembunyi yang Menggerogoti Profit Selain food waste, bisnis F&B juga menghadapi waste operasional berupa penggunaan energi berlebih, air yang mubazir, hingga kemasan sekali pakai yang tidak efisien. Kulkas yang dibuka-tutup terlalu sering, lampu yang menyala 24 jam, atau AC yang bekerja keras karena pintu sering terbuka—semua ini berkontribusi pada biaya operasional yang membengkak. Waste operasional juga mencakup tenaga kerja yang tidak produktif. Karyawan yang menganggur karena sistem yang tidak efisien atau prosedur yang bertele-tele juga merupakan bentuk pemborosan yang perlu diatasi. Akar Masalah: Mengapa Waste Terjadi dalam Bisnis F&B? Untuk mengatasi masalah waste secara efektif, Anda perlu mengidentifikasi akar penyebabnya. Berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya tingkat waste di industri F&B. Perencanaan Menu yang Tidak Optimal Banyak pemilik restoran terjebak dalam mindset “semakin banyak pilihan menu, semakin baik.” Padahal, menu yang terlalu luas justru meningkatkan kompleksitas inventory dan memperbesar risiko bahan baku tidak terpakai. Menu yang tidak dirancang dengan prinsip ingredient overlap—di mana satu bahan bisa digunakan untuk beberapa menu berbeda—akan mengakibatkan penumpukan stok. Ketika bahan tidak cukup cepat digunakan, risiko kedaluwarsa dan pembusukan meningkat drastis. Sistem Forecasting dan Inventory yang Lemah Tanpa sistem prediksi permintaan yang akurat, bisnis F&B seringkali over-ordering atau under-ordering. Over-ordering menyebabkan penumpukan stok dan pembusukan, sementara under-ordering mengakibatkan kehilangan kesempatan penjualan. Banyak pelaku bisnis F&B, terutama yang masih mengandalkan sistem manual, kesulitan memprediksi kebutuhan bahan baku. Mereka tidak memiliki data historis yang terorganisir untuk menganalisis pola pemesanan pelanggan, seasonality, atau tren pasar. Standard Operating Procedure (SOP) yang Tidak Jelas Ketiadaan SOP yang terstruktur dalam food preparation menyebabkan inconsistency dalam porsi, cara penyimpanan, dan penanganan bahan makanan. Satu chef mungkin menggunakan 200 gram daging untuk satu porsi, sementara chef lain menggunakan 250 gram. Perbedaan ini bukan hanya mempengaruhi konsistensi rasa, tetapi juga menyebabkan pemborosan yang tidak perlu. Strategi Kelola Barang Wasted: Pendekatan Sistematis dan Terukur Mari kita masuk ke bagian inti: bagaimana mengelola waste secara efektif? Berikut strategi komprehensif yang bisa langsung Anda implementasikan. 1. Lakukan Audit Waste Secara Berkala Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengukur seberapa besar waste yang terjadi. Anda tidak bisa memperbaiki apa yang tidak Anda ukur. Lakukan waste audit minimal setiap minggu untuk mengidentifikasi pola dan sumber waste terbesar. Caranya cukup sederhana: sediakan tempat sampah terpisah untuk food waste, catat jenis dan berat makanan yang dibuang, serta alasan pembuangannya. Apakah karena kadaluarsa? Salah persiapan? Atau sisa pelanggan? Data ini akan menjadi goldmine untuk merancang strategi perbaikan. Gunakan form sederhana yang mencatat: tanggal, jenis bahan/makanan, jumlah/berat, alasan pembuangan, dan estimasi nilai kerugian. Setelah sebulan, analisis data ini untuk menemukan pattern. Mungkin Anda akan menemukan bahwa sayuran hijau selalu busuk di akhir minggu, atau menu tertentu jarang laku sehingga bahan bakunya terbuang. 2. Optimalisasi Perencanaan Menu dengan Prinsip Cross-Utilization Rancang ulang menu Anda dengan prinsip cross-utilization, yaitu menggunakan bahan yang sama untuk beberapa menu berbeda. Strategi ini tidak hanya mengurangi kompleksitas inventory, tetapi juga mempercepat perputaran stok. Contoh praktis: jika Anda menggunakan ayam untuk menu ayam geprek, gunakan juga ayam yang sama untuk menu chicken teriyaki, ayam katsu, dan chicken salad. Dengan begitu, procurement menjadi lebih efisien dan risiko waste berkurang karena bahan lebih cepat habis. Selain itu, pertimbangkan untuk menerapkan konsep “zero-waste cooking” di mana setiap bagian dari bahan makanan dimanfaatkan maksimal. Tulang ayam bisa dijadikan kaldu, kulit kentang bisa dibuat keripik, dan sayuran sisa bisa diblender untuk saus atau soup base. 3. Implementasi Sistem FIFO dan Proper Storage First In First Out (FIFO) adalah prinsip dasar yang wajib diterapkan dalam pengelolaan inventory F&B. Bahan yang datang lebih dulu harus digunakan lebih dulu untuk mencegah kedaluwarsa. Untuk memastikan FIFO berjalan efektif, Anda perlu sistem labeling yang jelas. Setiap bahan yang masuk harus diberi label tanggal penerimaan dan tanggal kedaluwarsa. Atur kulkas dan storage area Anda sehingga stok lama berada di depan dan mudah diakses. Proper storage juga krusial. Setiap jenis bahan makanan memiliki suhu dan kelembaban optimal untuk penyimpanan. Sayuran hijau memerlukan suhu 1-4°C dengan kelembaban tinggi, sementara daging merah perlu disimpan pada suhu -1 hingga 2°C. Investasi pada thermometer dan hygrometer untuk monitoring akan menghemat biaya jauh lebih besar dalam jangka panjang. 4. Teknologi untuk Inventory Management Di era digital ini, mengandalkan pencatatan manual untuk inventory adalah resep bencana. Investasi pada sistem inventory management yang terintegrasi akan memberikan ROI (Return on Investment) yang signifikan. Software inventory modern dapat melakukan auto-calculation untuk menentukan par level (jumlah stok minimum yang harus selalu tersedia), memberikan alert ketika stok mendekati tanggal kedaluwarsa, dan bahkan memprediksi kebutuhan ordering berdasarkan data historis dan seasonal

keuangan, Laporan Keuangan

Tips Cerdas Bikin Budgeting Rumah Tangga: Panduan Lengkap Kelola Keuangan Keluarga

Mengapa Budgeting Rumah Tangga Itu Penting? Mengelola keuangan rumah tangga seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak keluarga. Tanpa perencanaan yang matang, uang bulanan bisa habis begitu saja tanpa jejak yang jelas. Inilah mengapa tips cerdas bikin budgeting rumah tangga menjadi kunci utama untuk mencapai stabilitas finansial keluarga. Budgeting atau penganggaran bukan sekadar tentang membatasi pengeluaran, melainkan tentang bagaimana kita mengalokasikan pendapatan dengan bijak. Dengan budgeting yang tepat, keluarga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung untuk masa depan, bahkan mewujudkan impian seperti liburan keluarga atau membeli rumah idaman. Menurut survei keuangan keluarga, lebih dari 60% keluarga Indonesia mengalami kesulitan finansial karena tidak memiliki perencanaan anggaran yang baik. Kondisi ini seringkali memicu stres dan konflik dalam rumah tangga. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan tips cerdas bikin budgeting rumah tangga menjadi sangat krusial untuk keharmonisan keluarga. Langkah Pertama: Hitung Total Pendapatan Bulanan Sebelum mulai menyusun anggaran, langkah paling fundamental adalah menghitung total pendapatan bulanan keluarga. Ini mencakup semua sumber penghasilan, baik dari gaji tetap, bisnis sampingan, investasi, maupun penghasilan pasif lainnya. Catat Semua Sumber Pendapatan Jangan hanya menghitung gaji pokok saja. Beberapa sumber pendapatan yang perlu dicatat antara lain: Gaji bulanan atau penghasilan tetap dari pekerjaan utama Bonus, tunjangan, atau THR Penghasilan dari bisnis sampingan atau freelance Dividen atau hasil investasi Passive income dari properti sewaan atau royalti Penghasilan dari hobi atau keahlian khusus Pastikan menghitung pendapatan berdasarkan angka bersih (take-home pay) setelah dipotong pajak dan iuran lainnya. Ini akan memberikan gambaran realistis tentang uang yang benar-benar bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Pertimbangkan Pendapatan yang Fluktuatif Jika ada anggota keluarga yang memiliki penghasilan tidak tetap, seperti freelancer atau pemilik usaha, gunakan metode konservatif dengan mengambil rata-rata pendapatan terendah dalam 3-6 bulan terakhir. Pendekatan ini membantu mencegah overspending ketika pendapatan sedang tinggi. Identifikasi dan Kategorikan Pengeluaran Salah satu tips cerdas bikin budgeting rumah tangga yang paling efektif adalah mengkategorikan pengeluaran dengan detail. Dengan begitu, kamu bisa melihat dengan jelas ke mana saja uang mengalir setiap bulannya. Pengeluaran Tetap (Fixed Expenses) Ini adalah pengeluaran yang jumlahnya relatif sama setiap bulan dan biasanya wajib dibayar. Contohnya: Cicilan rumah atau biaya sewa Cicilan kendaraan Premi asuransi (jiwa, kesehatan, kendaraan) Biaya pendidikan anak Tagihan internet dan TV kabel Iuran RT/RW atau biaya maintenance apartemen Pengeluaran Variabel (Variable Expenses) Pengeluaran yang jumlahnya bisa berubah-ubah setiap bulan, seperti: Belanja kebutuhan rumah tangga dan bahan makanan Biaya listrik, air, dan gas Biaya transportasi dan bensin Pulsa dan paket data Makan di luar atau delivery Belanja pakaian dan kebutuhan personal Perawatan kesehatan dan obat-obatan Biaya entertainment dan rekreasi Pengeluaran Musiman atau Insidental Jangan lupakan pengeluaran yang tidak terjadi setiap bulan tetapi tetap rutin, seperti: Zakat atau sedekah rutin Service kendaraan berkala Medical check-up tahunan Biaya liburan atau mudik Renovasi rumah Hadiah ulang tahun atau pernikahan Untuk pengeluaran kategori ini, bagi jumlah tahunan dengan 12 dan sisihkan setiap bulan agar tidak membebani anggaran saat waktunya tiba. Terapkan Metode Budgeting yang Sesuai Ada beberapa metode budgeting yang bisa diterapkan dalam rumah tangga. Pilihlah yang paling cocok dengan kondisi dan gaya hidup keluargamu. Metode 50/30/20 Ini adalah salah satu tips cerdas bikin budgeting rumah tangga yang paling populer dan mudah diterapkan. Rumusnya sederhana: 50% untuk Kebutuhan Pokok: Ini mencakup semua kebutuhan esensial seperti cicilan rumah, biaya pendidikan, tagihan utilitas, belanja groceries, transportasi, dan asuransi. 30% untuk Keinginan: Alokasi ini untuk hal-hal yang membuat hidup lebih menyenangkan namun tidak esensial, seperti makan di restoran, nonton bioskop, hobi, berlangganan streaming, atau liburan. 20% untuk Tabungan dan Investasi: Bagian ini sangat penting untuk membangun dana darurat, tabungan pendidikan anak, dana pensiun, atau investasi jangka panjang. Metode ini fleksibel dan bisa disesuaikan. Misalnya, jika cicilan rumah atau pendidikan anak sangat besar, proporsinya bisa diubah menjadi 60/20/20 atau 55/25/20. BACA JUGA : STRATEGI PENGELOLAAN LAPORAN KEUANGAN RUMAH TANGGA Metode Zero-Based Budgeting Dengan metode ini, setiap rupiah pendapatan harus dialokasikan ke pos-pos tertentu hingga saldo akhirnya nol (di atas kertas). Artinya, tidak ada uang yang “mengambang” tanpa tujuan jelas. Contoh: Jika pendapatan bulanan Rp10 juta, maka seluruh Rp10 juta tersebut sudah ditentukan akan digunakan untuk apa saja—baik untuk pengeluaran rutin, tabungan, investasi, atau dana entertainment. Metode ini membuat kamu lebih disiplin dan aware terhadap setiap pengeluaran. Metode Envelope (Sistem Amplop) Metode klasik namun sangat efektif, terutama untuk mengontrol pengeluaran variabel. Caranya: Siapkan amplop untuk setiap kategori pengeluaran (belanja bulanan, transportasi, entertainment, dll.) Masukkan uang tunai sesuai anggaran ke masing-masing amplop Gunakan uang hanya dari amplop yang sesuai Jika uang di amplop habis, tidak boleh mengambil dari amplop lain Di era digital, metode ini bisa diadaptasi menggunakan aplikasi budgeting atau rekening bank terpisah untuk setiap kategori. Bangun Dana Darurat yang Solid Salah satu tips cerdas bikin budgeting rumah tangga yang sering terlewatkan adalah membangun dana darurat. Dana ini adalah jaring pengaman finansial keluarga ketika terjadi situasi tak terduga seperti PHK, sakit, atau kerusakan aset penting. Berapa Besar Dana Darurat yang Ideal? Idealnya, dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin rumah tangga. Namun angka ini bisa berbeda tergantung kondisi: 3 bulan: Jika hanya ada satu pencari nafkah dengan pekerjaan stabil dan sudah memiliki asuransi lengkap 6 bulan: Jika ada tanggungan keluarga besar atau pekerjaan tidak terlalu stabil 9-12 bulan: Jika pendapatan fluktuatif (freelancer, entrepreneur) atau ada tanggungan khusus seperti orang tua lanjut usia Strategi Membangun Dana Darurat Mulailah dengan target kecil yang realistis. Jika target akhir Rp50 juta terasa berat, pecah menjadi milestone: Target pertama: Rp5 juta (untuk emergency kecil) Target kedua: Rp15 juta (untuk emergency menengah) Target akhir: Rp50 juta (dana darurat lengkap) Sisihkan minimal 10-15% pendapatan bulanan khusus untuk dana darurat ini hingga target tercapai. Simpan dana darurat di instrumen yang likuid dan mudah diakses seperti tabungan atau deposito jangka pendek, bukan di investasi berisiko. Gunakan Teknologi untuk Memudahkan Budgeting Di era digital ini, ada banyak tools yang bisa membantu menerapkan tips cerdas bikin budgeting rumah tangga dengan lebih efisien. Aplikasi Budgeting Manfaatkan aplikasi pengelola keuangan seperti: Money Manager: Untuk tracking pengeluaran harian Mint atau YNAB: Untuk budgeting komprehensif (tersedia versi Indonesia) Wallet by BudgetBakers: User-friendly untuk pemula Aplikasi-aplikasi ini bisa membantu mencatat pengeluaran otomatis, memberikan notifikasi jika

keuangan, Laporan Keuangan

Strategi Pengelolaan Laporan Keuangan Rumah Tangga yang Efektif untuk Keluarga Modern

Hey, sobat! Ngomong-ngomong soal keuangan keluarga, pasti banyak yang masih bingung gimana caranya atur uang buat rumah tangga yang efektif, kan? Nah, kali ini kita bakal deep dive ke strategi pengelolaan laporan keuangan rumah tangga yang beneran work dan nggak ribet buat diterapin. Jujur aja, di zaman now ini banyak banget keluarga yang struggle sama masalah finansial, padahal sebenernya penghasilannya udah lumayan. Masalahnya tuh, mereka nggak punya sistem yang proper buat manage keuangan keluarga. Akhirnya uangnya lenyap entah kemana, dan pas akhir bulan mulai deh drama “uang lagi habis!” Makanya, artikel ini bakal kasih lo insight lengkap tentang gimana cara bikin laporan keuangan rumah tangga yang nggak cuma sekedar catat pemasukan-pengeluaran, tapi beneran bisa jadi foundation buat financial freedom keluarga lo. Trust me, setelah baca ini, lo bakal punya clarity yang next level soal keuangan keluarga! Real Talk: Kenapa Sih Harus Ribet-Ribet Bikin Laporan Keuangan? Oke, sebelum masuk ke teknis-teknisnya, let’s be honest dulu. Banyak yang mikir, “Ah, ngapain sih repot-repot catat segala? Yang penting uang cukup buat hidup.” Nah, mindset kayak gini yang sebenernya berbahaya banget buat kesehatan finansial keluarga. Laporan keuangan rumah tangga itu literally kayak GPS buat perjalanan finansial lo. Tanpa itu, lo bakalan jalan-jalan tanpa arah, nggak tau udah sampai mana, dan yang lebih parah lagi, nggak tau kapan bakal nyasar atau kehabisan bensin di tengah jalan. Dari pengalaman banyak keluarga yang udah nerapin sistem ini, ternyata ada banyak banget benefit yang bisa lo dapetin: Game Changer #1: Lo Bakal Sadar Kemana Aja Uang Lo Mengalir Ini tuh yang paling shocking! Banyak keluarga yang pas mulai tracking pengeluarannya, mereka auto kaget karena ternyata ada banyak banget “bocor halus” yang selama ini nggak mereka sadari. Mulai dari subscription Netflix yang udah jarang dipake, jajan yang impulsive, sampe biaya-biaya kecil yang ternyata kalo diakumulasi lumayan juga jumlahnya. Game Changer #2: Planning Masa Depan Jadi Lebih Realistis Dengan data yang accurate, lo bisa bikin planning yang lebih solid. Mau nabung buat beli rumah? Mau sekolahin anak ke luar negeri? Atau planning buat pensiun early? Semua bisa direncanakan dengan lebih matang karena lo udah tau persis kemampuan finansial keluarga. Game Changer #3: Stress Level Turun Drastis Ini real banget! Ketika lo udah punya kontrol penuh atas keuangan keluarga, tingkat anxiety soal uang bakal turun significantly. Lo nggak perlu lagi khawatir “kok rasanya uang cepet habis ya?” atau “masih cukup nggak ya sampai gajian?” karena everything is under control. Breakdown: Apa Aja Sih yang Harus Masuk dalam Laporan Keuangan? Nah, sekarang masuk ke teknis. Jadi, laporan keuangan rumah tangga yang proper itu sebenernya nggak serumit yang lo bayangin kok. Yang penting, lo harus include beberapa komponen essential ini: Income Streams: Semua yang Masuk ke Kantong Primary Income Ini obvious banget sih, yakni gaji pokok dari pekerjaan utama. Tapi tips dari gue, jangan cuma catat nominal take home pay-nya aja. Lo juga perlu aware sama gross income sebelum dipotong pajak, asuransi, dan potongan lainnya. Kenapa? Karena ini bakal helpful banget pas lo mau planning tax strategy atau ngevaluasi benefit package dari perusahaan. Side Hustle Money Siapa yang nggak punya side hustle di era digital ini? Entah itu dari jualan online, freelancing, atau bisnis kecil-kecilan. Semua income dari side hustle ini wajib dicatat terpisah dari primary income. Why? Karena biasanya income dari side hustle ini lebih volatile dan nggak bisa lo andalkan secara konsisten. Passive Income Nah, ini dia yang paling exciting! Income dari investasi, dividen saham, hasil sewa properti, atau royalty dari karya intelektual. Meskipun nominalnya mungkin masih kecil, tapi ini adalah fondasi menuju financial independence. Track dengan detail karena ini bakal jadi motivasi buat lo terus mengembangkan passive income streams. Unexpected Money Bonus, THR, hadiah, warisan, atau windfall lainnya. Jangan sampai uang-uang ini “lenyap” begitu aja tanpa jejak. Biasanya unexpected money ini yang paling sering dihabiskan tanpa planning yang matang. Fixed Expenses: yang Wajib Dibayar Setiap Bulan Housing Costs Ini typically bakal jadi expense terbesar lo, around 25-30% dari total income. Include KPR/sewa rumah, listrik, air, gas, internet, maintenance fee apartemen, pajak properti, dan asuransi rumah kalo ada. Transportation Cicilan mobil/motor, bensin, parkir, tol, service rutin, asuransi kendaraan, dan transportasi umum. Pro tip: kalo lo tinggal di kota besar, consider buat hitung-hitungan antara punya kendaraan pribadi vs pake transportasi online + public transport. Sometimes yang kedua lebih cost-effective. Insurance & Protection Asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, dan properti. Ini kategori yang sering di-skip sama banyak keluarga muda, padahal super crucial buat financial protection. Think of it as paying for peace of mind. Debt Obligations Semua cicilan dan kewajiban debt: KPR, cicilan mobil, kartu kredit, pinjaman personal, atau utang ke keluarga/teman. Be brutally honest dalam category ini, karena debt yang nggak terkontrol bisa jadi bom waktu buat keuangan keluarga. Variable Expenses: yang Fleksibel dan Bisa Diatur Food & Groceries Belanja bulanan, jajan, makan di restoran, order makanan online. Category ini biasanya yang paling mudah buat di-optimize, tapi juga yang paling challenging buat dikontrol karena relate banget sama lifestyle dan social life. Personal Care & Health Skincare, haircut, gym membership, vitamin, check-up kesehatan, obat-obatan. Di era self-care is not selfish, category ini cenderung naik terus. The key is balance antara invest in yourself vs overspending. Entertainment & Social Nonton bioskop, hang out sama teman, hobi, subscription platform digital, gaming. Ini important buat mental health, tapi juga mudah banget buat jadi excessive kalo nggak ada boundaries. Children & Education Kalo udah punya anak, ini bakal jadi major expense category. Sekolah, les, buku, mainan, pakaian, dan segala keperluan anak. Planning yang matang di category ini crucial banget, especially buat education fund. Savings & Investment: Future You Will Thank You Emergency Fund Target minimal 3-6 bulan dari monthly expenses. Ini harus diprioritaskan sebelum investment lainnya. Place it in easily accessible accounts like savings or short-term deposits. Short-term Savings Buat goals dalam 1-2 tahun ke depan: liburan, gadget baru, renovasi rumah, atau down payment motor/mobil. Long-term Investment Reksa dana, saham, obligasi, properti, atau instrumen investasi lainnya buat goals jangka panjang seperti pension fund, children education, atau financial independence. Strategi Level Up: Metode-Metode yang Proven Work Oke, sekarang

keuangan, Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bisnis Online: The Ultimate Guide untuk Para Digital Entrepreneur yang Nggak Mau Ribet

lap Halo, digital warriors! Kalian yang lagi ngejalanin bisnis online, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya laporan keuangan. Tapi wait, jangan langsung skip artikel ini dulu! Kali ini kita bakal ngebahas tuntas tentang laporan keuangan bisnis online dengan cara yang nggak bikin kepala pusing. Trust me, setelah baca artikel ini, bikin laporan keuangan bakal se-easy itu! Kenapa Sih Laporan Keuangan Bisnis Online Itu Penting Banget? Real talk, banyak online seller yang masih underestimate pentingnya laporan keuangan. Padahal guys, ini tuh literally kayak GPS buat bisnis kalian. Bayangin aja, gimana mau tau bisnis kalian profitable atau nggak kalau nggak ada data keuangan yang clear? Laporan keuangan bisnis online bukan cuma soal catat-mencatat doang. Ini tentang gimana kalian bisa track performa bisnis, bikin keputusan yang data-driven, dan yang paling penting: tau kapan waktunya scale up atau pivot. Jadi basically, laporan keuangan itu kayak health check-up buat bisnis online kalian. Yang bikin beda sama bisnis konvensional, bisnis online punya karakteristik unik. Ada biaya marketing digital, subscription tools, hingga fee marketplace yang harus diperhitungkan. Makanya, approach-nya juga harus disesuaikan. Nggak bisa pake template laporan keuangan warung kelontong buat bisnis dropship atau affiliate marketing kalian, kan? Komponen Utama Laporan Keuangan Bisnis Online yang Wajib Ada 1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Ini dia si bintang utama dalam laporan keuangan bisnis online. Income statement basically nunjukin berapa duit yang masuk (revenue) dan berapa yang keluar (expenses) dalam periode tertentu. Buat bisnis online, komponen revenue-nya bisa macem-macem: Penjualan produk fisik Digital products (e-book, course online, template) Affiliate commission Advertising revenue (buat yang punya blog atau YouTube) Subscription fee (buat yang punya membership site) Sementara untuk expenses-nya, ada beberapa yang khas banget buat bisnis online: Biaya hosting dan domain Subscription software (Canva Pro, Adobe Creative, tools SEO) Biaya iklan (Facebook Ads, Google Ads, TikTok Ads) Fee marketplace atau payment gateway Biaya packaging dan shipping (buat yang jualan produk fisik) Virtual assistant atau freelancer fee Pro tip: Pisahin antara Cost of Goods Sold (COGS) sama operational expenses. COGS itu biaya langsung buat produksi atau pengadaan produk, sementara operational expenses itu biaya-biaya pendukung bisnis. 2. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Nah, ini yang sering di-skip sama online entrepreneur padahal super crucial! Cash flow statement nunjukin pergerakan uang cash yang real masuk dan keluar dari bisnis kalian. Kenapa penting? Because profit on paper doesn’t always mean cash in hand, bestie! Misalnya gini, kalian jual produk dengan sistem pre-order atau cicilan. Di laporan laba rugi, ini udah tercatat sebagai revenue. Tapi di cash flow? Belum tentu, karena duitnya belum literally masuk ke rekening kalian. That’s why banyak bisnis yang “profitable” tapi tetep struggle bayar operational cost karena cash flow-nya bermasalah. Untuk bisnis online, perhatiin beberapa hal ini dalam cash flow: Payment terms dari customer (COD, transfer, atau e-wallet) Settlement period dari marketplace atau payment gateway Timing pembayaran ke supplier Seasonal fluctuation (misal spike saat harbolnas atau turun saat puasa) 3. Neraca (Balance Sheet) Balance sheet itu snapshot dari kondisi keuangan bisnis online kalian di suatu titik waktu tertentu. Isinya ada tiga komponen utama: Assets, Liabilities, dan Equity. Rumus saktinya: Assets = Liabilities + Equity. Buat bisnis online, assets-nya bisa berupa: Cash dan cash equivalents Inventory (kalau ada stok barang) Equipment (laptop, kamera, lighting buat content creation) Intangible assets (website, domain premium, atau bahkan akun media sosial dengan followers gede) Liabilities atau kewajiban meliputi: Hutang ke supplier Unpaid advertising cost Refund liability (dana yang harus dikembalikan ke customer) Pajak yang belum dibayar Step-by-Step Bikin Laporan Keuangan Bisnis Online dari Nol Step 1: Setup System Pencatatan yang Proper First things first, kalian harus punya sistem pencatatan yang rapi. Nggak perlu langsung pake software mahal, bisa mulai dari Google Sheets atau Excel dulu. Yang penting, consistent dan detailed. Bikin beberapa sheet terpisah untuk: Daily transaction log Customer database Supplier/vendor list Inventory tracking (kalau applicable) Monthly summary Step 2: Kategorisasi Transaksi dengan Benar Ini crucial banget guys! Setiap transaksi harus masuk ke kategori yang tepat. Bikin chart of accounts yang sesuai sama nature bisnis online kalian. Contohnya: Revenue Categories: Product sales – Marketplace A Product sales – Marketplace B Product sales – Website Shipping fee income Other income Expense Categories: Product cost Shipping cost Packaging materials Digital marketing Platform fees Software subscriptions Internet & communication Professional services Step 3: Record Everything Real-Time Jangan nunggu akhir bulan buat input transaksi! Seriously, this is a recipe for disaster. Kalian bakal lupa detail-detail penting dan ended up dengan laporan yang nggak akurat. Set aside 10-15 menit tiap hari buat update financial records. Make it a habit! Karena naturally, kemampuan kita sebagai manusia untuk mengingat sangat terbatas. Step 4: Monthly Reconciliation is a Must Tiap akhir bulan, reconcile semua data kalian. Cross-check antara: Catatan internal vs bank statement Marketplace report vs catatan penjualan Inventory fisik vs catatan stok Outstanding payment vs actual collection Ini penting buat catch any discrepancies early on. Trust me, lebih baik ketauan ada yang salah di bulan ini daripada baru sadar pas audit tahunan. Step 5: Generate Reports dan Analysis Setelah data lengkap dan ter-reconcile, saatnya bikin reports. Minimal, generate tiga laporan utama yang udah kita bahas tadi. Tapi jangan cuma bikin doang, analyze juga! Tanya ke diri sendiri: Profit margin naik atau turun? Kenapa? Cash flow positive atau negative? Expense mana yang terlalu tinggi? Revenue stream mana yang paling profitable? Ada seasonal pattern yang bisa di-leverage? Tools dan Software untuk Laporan Keuangan Bisnis Online Untuk Beginner dengan Budget Terbatas: Template Google Sheets/Excel Bisnis Laporan Keuangan Bisnis Online Lengkap dari Rapihin.id Perfect buat yang baru mulai dan transaction volume masih manageable. Ramah di kantong (atau murah banget), flexible, dan banyak template gratisan di internet. Cons-nya? Manual input dan prone to human error. Tapi selama kamu teliti ketika input transaksi, human error akan bisa kamu minimalisir. Template Excel laporan keuangan bisnis online dari Rapihin.id bisa kamu dapatkan cuma dengan Rp 76.000 saja, dan sudah siap langsung dipakai! Satsetbos apps bookkeeping paling sederhana yang ada di Indonesia saat ini. Cara pakainya simpel dan laporan keuangan bisnis kamu bisa satset jadi. Apps satsetbos juga bisa

Accurate Online, akuntansi, keuangan, Laporan Keuangan

Belajar Strategi Pencatatan Keuangan Perusahaan Kebun Kelapa Sawit Yuk!

Mau bisnismu makin stonks? Pengelolaan keuangan yang proper adalah kuncinya! Yuk, Intip Rahasia Auto Sultan dari Pengusaha Sawit Hai, guys! Kalau kamu lagi ngurusin bisnis sawit atau punya impian jadi sultan minyak sawit, artikel ini bakalan jadi game changer buat kamu! Karena, real talk nih, secanggih apapun operasional kebun kelapa sawit kamu, kalau pencatatan keuangannya amburadul, ya wassalam aja deh bisnis kamu! Jadi, let’s dive in ke strategi pencatatan keuangan yang bikin bisnis sawit kamu makin stonks! Why Sih Pencatatan Keuangan Di Bisnis Kebun Kelapa Sawit Itu Penting Banget? Sebelum kita bahas strategi yang slay, kita perlu banget paham dulu kenapa sih pencatatan keuangan itu literally penting banget buat perusahaan kebun kelapa sawit: Auto Tau Profit Loss – Dengan pencatatan yang rapi, kamu bisa langsung cek apakah bisnismu lagi profit atau malah burning money. Decision Making Jadi On Point – Data keuangan yang akurat bakal jadi kompas buat kamu ngambil keputusan bisnis, from ekspansi lahan to investasi alat baru. Investor Auto Tertarik – Mau cari investor buat scale up bisnis? Catatan keuangan yang kece bakal bikin mereka auto swipe right ke proposal kamu! Pajak No Drama – Saat urusan pajak datang, kamu ga bakal pusing kalau semua catatan sudah organized with receipts! Tracing Cash Flow Jadi Gampang – Kamu bisa tau banget duit masuk-keluar dari mana aja, jadi ga ada lagi yang namanya “Loh, kok duitnya ilang?” Strategi Pencatatan Keuangan yang Bikin Bisnis Sawit Kamu Auto Naik Level 1. Pilih Software Akuntansi yang Lit! Zaman now masih pake pencatatan manual? Big no! Saatnya upgrade ke software akuntansi yang specifically designed buat agribisnis atau perkebunan. Software kece seperti SAP Business One, Microsoft Dynamics, atau bahkan Xero dan QuickBooks bisa di-customize buat bisnis sawit kamu. Benefitnya? Auto efisien! Software bakal bantu kamu: Tracking semua transaksi secara real-time Generate report kapan aja kamu butuh Mengurangi human error yang sering bikin calculation jadi chaos Automasi proses yang repetitif dan time-consuming Kalau budget masih belum memadai, start dulu dengan software lokal yang lebih affordable atau coba opsi open-source seperti Odoo. Yang penting sistemnya terdigitalisasi, guys! 1.1 Software Akuntansi Accurate Online Untuk Bisnis Kebun Kelapa Sawit Setelah kita sudah sama-sama memahami bahwa sebegitu pentingnya pengelolaan keuangan di bisnis kebun kelapa sawit dengan menggunakan software akuntansi diatas, tim Rapihin.id ingin merekomendasikan Accurate Online untuk dijadikan pilihan tools software akuntansi yang paling recommended buat kamu. Sekilas, salah satu fitur yang paling bisa kamu andalkan di Accurate Online ini adalah fitur Cloud Based yang memudahkan pencatatan transaksi dan penyajian laporan keuangan untuk diakses di device apapun (Smartphone, Laptop, Tablet) dan kapan saja. Dengan jaminan mobilitas yang mudah seperti ini, seharusnya bisa membuat tim finance/ accounting di perusahaan kebun kelapa sawit untuk kerja lebih dinamis. Informasi Accurate Online lebih lanjut bisa kamu buka di RAPIHINxACCURATEONLINE Nah penasaran kan bagaimana Accurate Online disimulasikan untuk Rapihin bisnis kebun kelapa sawit? Yuk Simak Video berikut ini : 2. Bikin Chart of Accounts yang Customized buat Bisnis Sawit Chart of accounts itu literally peta keuangan bisnismu. Untuk perusahaan sawit, kamu perlu bikin CoA yang spesifik mencakup: Aset: Lahan perkebunan (berdasarkan umur dan jenis tanaman) Infrastruktur (jalan, jembatan, saluran irigasi) Bangunan (pabrik pengolahan, gudang, perumahan karyawan) Kendaraan dan alat berat Peralatan panen dan pengolahan Persediaan bibit, pupuk, dan bahan kimia Liabilitas: Pinjaman untuk ekspansi lahan Hutang kepada pemasok pupuk dan bahan kimia Kewajiban pembayaran kepada petani plasma (kalau ada) Ekuitas: Modal pemilik Laba ditahan Cadangan ekspansi Pendapatan: Penjualan CPO (Crude Palm Oil) Penjualan kernel Penjualan hasil sampingan (cangkang, limbah untuk energi) Pendapatan dari sertifikasi (misal RSPO) Beban: Biaya penanaman dan perawatan Biaya panen Biaya pengolahan Biaya transportasi Biaya overhead (administrasi, gaji staf non-lapangan) Biaya riset dan pengembangan Biaya sertifikasi dan compliance Dengan CoA yang detail gini, kamu bakal less struggle waktu mau bikin laporan keuangan atau analisis profitabilitas tiap segmen bisnis. 3. Implementasi Activity-Based Costing (ABC) yang Bikin Bisnis Kamu Makin Efisien Pengelolaan kebun sawit itu kompleks, guys! Ada banyak aktivitas dari penanaman sampai panen dan pengolahan. Nah, sistem ABC ini bakal ngebantu kamu nge-track biaya di setiap aktivitas dengan lebih akurat. Contohnya: Biaya pemupukan per hektar Biaya panen per ton TBS Biaya pengolahan per ton CPO Biaya transportasi per kilometer Dengan sistem ini, kamu bisa: Identify aktivitas mana yang cost-nya lagi naik Compare kinerja antar blok kebun Spot inefficiency yang sebelumnya hidden Optimize resource allocation buat maximize profit ABC ini adalah metode yang literally game changer buat bisnis yang operational cost-nya gede kayak perkebunan sawit! 4. Set Up Sistem Pengendalian Internal yang No-Joke Secure Real talk, guys! Industri perkebunan itu rentan terhadap kebocoran finansial dan fraud. Mulai dari pencurian hasil panen, mark-up harga pembelian, sampai manipulasi volume produksi. That’s why, kamu perlu banget set up sistem pengendalian internal yang strong! Beberapa strategi yang bisa kamu implement: Segregation of duties – Jangan sampe satu orang pegang semua fungsi keuangan from request to approval Regular reconciliation – Cocokkan data fisik dengan data keuangan secara berkala Surprise audit – Lakukan pemeriksaan mendadak di berbagai titik operasional Whistle-blower system – Buat channel khusus buat laporan kecurangan yang dilindungi GPS tracking dan drone – Manfaatkan teknologi buat monitor hasil panen dan lahan Pro-tip: Invest di sistem CCTV di titik-titik krusial seperti tempat penimbangan dan gudang penyimpanan. Trust me, ROI-nya bakal worth it! 5. Implementasi Block Accounting yang Bikin Performance Monitoring Jadi Next Level Block accounting ini adalah strategi di mana kamu membagi kebun menjadi beberapa blok berdasarkan kriteria tertentu (tahun tanam, topografi, atau jenis bibit) dan melakukan pencatatan keuangan secara terpisah untuk tiap blok. Benefitnya? Kamu bakal bisa: Analisis profitabilitas per blok dengan super detail Identifikasi blok mana yang underperforming dan perlu special attention Allocate resource dengan lebih tepat berdasarkan performance tiap blok Punya data solid buat planning replanting Contoh pembagian blok: Blok A: Tanaman umur 3-5 tahun Blok B: Tanaman umur 6-10 tahun Blok C: Tanaman umur 11-15 tahun Blok D: Tanaman umur 16-20 tahun Blok E: Area yang siap replanting 6. Bikin Sustainability Accounting yang Bikin Brand Image Auto Naik Zaman now, bisnis sawit yang sukses itu bukan cuma soal profit, tapi juga sustainability! Investors dan

akuntansi, keuangan, Kledo, software akuntansi

Software akuntansi Kledo Resmi Tersedia Di Rapihin.id

Jakarta, 3 Februari  2025 – Good news buat kalian yang lagi nyari software akuntansi kekinian! Kledo, software akuntansi termurah dan terlengkap di Indonesia, resmi bekerjasama dengan Rapihin.id, sebuah platform accounting solutions marketplace pertama di Indonesia. Partnership ini bakal bikin urusan pembukuan bisnis kamu makin gampang dan terjangkau! ## Game Changer di Dunia Software Akuntansi Kledo hadir sebagai solusi yang bikin para business owner dan akuntan bernapas lega. Dengan tagline “Akuntansi Simpel, Bisnis Optimal”, Kledo membuktikan bahwa software akuntansi nggak harus mahal untuk bisa powerful. Kami percaya bahwa setiap bisnis, dari UMKM sampai perusahaan besar, berhak punya akses ke software akuntansi yang berkualitas dengan harga terjangkau. Kolaborasi Kledo dan Rapihin.id merupakan wujud dari komitmen yang kuat dari kami untuk menghadirkan layanan pembukuan digital menjadi semakin terjangkau bagi pelaku usaha di Indonesia. ## Kenapa Kledo Jadi Most Wanted? ### Fitur Lengkap, Harga Bersahabat Kledo nggak main-main soal value for money. Dengan harga yang super terjangkau, kamu bakal dapet fitur-fitur premium yang biasanya cuma ada di software mahal: – Pembukuan otomatis – Laporan keuangan real-time – Manajemen inventory – Fitur pajak lengkap – Multi-cabang support – Mobile apps yang powerful ### User Experience yang Bikin Jatuh Hati Software akuntansi udah bukan lagi barang yang bikin pusing. Kledo hadir dengan interface yang clean dan user-friendly, bahkan buat yang baru mulai belajar akuntansi. – Setup cuma 5 menit – Tutorial interaktif – Dashboard yang informatif – Cross-platform access – Auto-backup data Boleh kami simpulkan, untuk saat ini Kledo adalah satu-satunya software akuntansi yang mobile appsnya betul-betul hadir dengan full features dan user experiencenya JUARA! ## Rapihin.id x Kledo: The Perfect Match Kehadiran Kledo di Rapihin.id bukan cuma sekedar tambah channel distribusi. Ini adalah partnership strategis yang membawa banyak benefit: ### Buat Pengguna: – One-stop Accounting Solutions experience – Proses pembelian yang aman – Special price untuk customer Rapihin.id – Support Team profesional dengan jam terbang tinggi dari Rapihin.id – Lebih banyak pilihan payment method ### Buat Ekosistem Bisnis: – Integrasi dengan software bisnis lainnya – Kemudahan upgrade dan scalability – Network yang lebih luas – Resource sharing antar platform ## Kenapa Harus Pilh Software Akuntansi Kledo Untuk Bisnis Kamu? Software akuntansi Kledo, dengan platform berbasis Cloud, tentu saja akan menawarkan banyak kemudahan buat jadi pilihan solusi pencatatan keuangan kamu. Berikut adalah feature unggulan dari Kledo yang keren banget buat bikin ngebut pembukuan bisnis. ### Real Time Report – Neraca, Laba Rugi, Arus Kas – Hutang Piutang – Laporan Penjualan, Pembelian, Asset Tetap – Masih banyak lagi… ### Biaya Langganan Ramah Di Kantong UMKM Langganan Software Akuntansi Kledo tanpa perlu menguras budget. Dengan hanya Rp 6000/ hari, kamu sudah bisa menggunakan Kledo Pro dan bisa mengakses feature-feature pembukuan yang keren dan lengkap di Kledo. ### Promo Kledo X Rapihin.id – Free Demo/ Presentasi Simulasi Bisnis Kamu Di Kledo – Free setup assistance – Training online 2 Jam Gratis Kledo sejauh ini sudah berhasil menghadirkan solusi yang game-changing. Fitur lengkap dengan harga terjangkau adalah kombinasi yang sangat dibutuhkan pasar. BACA Juga : Strategi Sukses Pengelolaan Keuangan Bisnis Startup! ## How to Get Started? Mulai pakai Kledo sekarang lebih gampang dari yang kamu kira: 1. Kunjungi Rapihin.id 2. Cari Kledo di menu layanan Software Akuntansi 3. Jadwalkan konsultasi Kledo GRATIS dengan tim solution expert Rapihin.id 4. Get Your Free Setup Assistance 5. Start your journey! ## Kesimpulan Kehadiran Kledo di Rapihin.id adalah bukti komitmen untuk memberikan akses software akuntansi berkualitas dengan harga terjangkau untuk semua level bisnis. Dengan fitur yang lengkap, harga bersahabat, dan support yang reliable, Kledo siap jadi partner terpercaya dalam perjalanan sukses bisnismu. #KledoXRapihin #SoftwareAkuntansi #BisnisIndonesia #AccountingSoftware #UMKM

akuntansi, keuangan, Laporan Keuangan

Strategi Pengelolaan Keuangan Bisnis Startup Aplikasi Mobile Yang Bikin Kamu Auto Sukses!

Hai para founder kece! 👋 Kalau kamu lagi ngebangun startup aplikasi dan merasa pusing sama urusan keuangan, artikel ini bakal jadi penyelamatmu. Yuk kita bahas tuntas soal pengelolaan keuangan bisnis startup yang bakal bikin bisnismu makin kinclong! 💸🚀 Kenapa Pengelolaan Keuangan Startup Itu Penting Banget? Buat kamu yang masih nanya-nanya, mari kita jelasin kenapa ngurusin keuangan startup itu krusial banget: Strategi Pengelolaan Keuangan Startup Aplikasi yang Wajib Kamu Terapin 1. Pisahin Rekening Pribadi & Bisnis Gak boleh nempel! Rekening pribadi sama rekening bisnis itu harus terpisah total. Ini bukan soal pelit, tapi soal profesionalitas dan kemudahan tracking. Pro Tips: 2. Bikin Budgeting yang Realistis Jangan sampe kamu ngayal-ngayalin anggaran kayak mau bangun istana digital. Budgeting harus sesuai realita dan potensi bisnis kamu. Komponen Budgeting Penting: 3. Cash Flow Management yang Oke Cash flow itu nyawa startup! Kamu harus tau persis berapa uang masuk dan keluar setiap bulannya. Cara Kelola Cash Flow: 4. Pilih Tech Stack Hemat Biaya Buat startup teknologi, pemilihan tech stack bisa ngefek banget ke pengeluaran. Prioritaskan teknologi yang: 5. Fundraising yang Cerdas Fundraising bukan cuma ngemis modal, tapi strategi banget! Strategi Fundraising: 6. Optimasi Pengeluaran Tim Tim adalah aset termahal. Tapi bukan berarti kamu harus boros! Tips Hemat Biaya Tim: 7. Diversifikasi Sumber Pendapatan Jangan bergantung pada satu model bisnis. Cari berbagai cara monetisasi! Contoh Strategi: 8. Pantau Metrik Keuangan Kunci Ada beberapa metrik yang wajib kamu track: 9. Teknologi Pendukung Keuangan Gunakan software akuntansi online yang paling cocok buat bisnis kamu! Mengingat kami sudah infoin sebegitu pentingnya pengelolaan keuangan yang disiplin untuk bisnis kamu, jadi kebutuhan sebuah aplikasi pencatatan keuangan atau akuntansi sudah pasti jadi sebuah kebutuhan yang harus kamu pertimbangkan untuk direalisasikan secepatnya.Sekarang sudah banyak pilihan aplikasi akuntansi online yang tersedia di pasar lokal, fiturnya lengkap, dan harganya terjangkau banget. Kalau kamu bingung memilih software atau aplikasi akuntansi yang mana paling cocok buat bisnis kamu, kamu boleh banget KONSULTASI GRATIS ke tim rapihin.id loh! Di rapihin.id saat ini ada 2 brand aplikasi akuntansi lokal yang keren banget, yakni Accurate Online dan Kledo Accounting Software. Harga keduanya terjangkau banget mulai dari Rp 159.000/ bulan. Jadi ramah banget di kantong kan? Klik button dibawah ini buat langsung terhubung ke Whatsapp tim solution expert rapihin.id 10. Konsultasi & Edukasi Berkelanjutan Keuangan startup itu dinamis. Selalu update ilmu! Penutup: Financial Freedom Menanti! 💪 Kelola keuangan startup kamu kayak CEO sejati. Bukan cuma soal uang, tapi mindset dan strategi. Kamu punya potensi besar buat bikin startup kece yang sustainable! Disclaimer: Setiap startup punya tantangan unique. Adaptasi strategi ini sesuai kondisi spesifik bisnismu. Semangat, para founder masa depan! Keuangan teratur, startup moncer! 🚀✨ Artikel ini dibuat dengan penuh cinta untuk para startup warrior di Indonesia 💖  

Accurate Online, akuntansi, keuangan, Laporan Keuangan, Training Accurate Online

Perlakuan Tarif PPN 12% di Accurate Online (Coretax)

Perubahan Tarif Terbaru PPN 12% di Accurate Online Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil di database sehubungan adanya perubahan tarif PPN terbaru di Accurate Online yaitu dengan perubahan tarif PPN 12% : 1. Menyelesaikan penginputan transaksi penjualan/pembelian pada tahun 2024. Jika ada transaksi yang terselip dan sudah dilakukan perubahan tarif PPN seperti pada poin 2, tarif PPN bisa dipilih sesuai kebutuhan pada formulir transaksi penjualan/pembelian. Dengan mengubah tarif PPN sesuai kebutuhan Anda. 2. Mengisikan ‘Ref Kode Pajak’ pada Barang/Jasa yang dikenakan PPN pada transaksi Penjualan/Pembelian. Dengan cara ini Anda dapat melalui menu Persediaan | Barang/Jasa, kemudian pilih barang, klik tab Penjualan/Pembelian, isi ref kode pajak, contoh : 000000. 3. Mengubah tarif PPN menjadi 12% Dari menu Perusahaan | Pajak kemudian pilih Pajak Pertambahan Nilai. Dengan cara ini, maka transaksi Penjualan & Pembelian yang dikenakan PPN akan otomatis semua dikenakan tarif PPN 12%. 4. Menyesuaikan Satuan Barang Di Accurate Online dengan ketentuan Pajak Anda dapat lakukan dari menu Persediaan | Satuan Barang. Kemudian pada satuan barang yang digunakan, pilih satuan yang sesuai ketentuan Pajak. Contoh : Satuan PCS pada Accurate Online pada Pajak adalah Piece (UM.0021). 5. Mengubah DPP (Dasar Pengenaan Pajak) sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kategori Barang/Jasa pada transaksi Pembelian/Penjualan. Misalnya pada Barang/Jasa Non-Mewah dikenakan DPP Nilai Lain 11/12, maka pada Formulir Transaksi Penjualan/Pembelian pilih DPP 11/12. Pilihan DPP saat ini terdiri dari 11/12, 10%,  formulir Transaksi Penjualan/Pembelian. Pilihan DPP yang tersedia adalah 11/12, 100%, 10%, 20%, 30% dan 40%, dimana secara default pada transaksi akan terpilih DPP 100%. Berikut ilustrasi gambarnya : Hasilnya akan seperti ini : Catatan : Untuk menjadikan default DPP Nilai Lain 11/12 pada transaksi Penjualan/Pembelian, Anda dapat mencentang informasi ‘Default DPP 11/12’ dari menu Pengaturan | Preferensi | Pajak pada tab Lainnya. 6. Pastikan Informasi Pajak pada Transaksi Penjualan/Pembelian sudah sesuai, yang utama Kode Pajak pada bagian Detail Transaksi. Jika selesai klik simpan pada transaksi penjualan/pembelian. Pada Info Pajak, Anda dapat isi Nomor Faktur Pajak atau dapat dikosongkan. Catatan : Pengaturan Tipe & Detail Transaksi Pajak untuk transaksi Penjualan, dapat melalui menu Penjualan | Pelanggan, lalu pilih nama pelanggan, klik tab Pajak, isikan pada Tipe Transaksi dan Detail Transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lengkapi juga NPWP, NITKU dan Kode Negara sesuai ketentuan. Dengan demikian saat membuat transaksi penjualan Tipe & Detail Transaksi akan mengikuti pengaturan di Detail Pelanggan tersebut. 7. Ekspor file xml atas transaksi Penjualan/Pembelian yang dikenakan PPN. Dari menu Daftar Laporan | SPT PPN/PPnBM, kemudian buat SPT PPN/PPnBM dari periode yang dibutuhkan dan ekspor transaksi. File yang ter-ekspor sudah otomatis dalam bentuk XML dan siap di-impor ke sistem coretax. Catatan : file xml tidak dapat melakukan perubahan secara manual, pastikan transaksi penjualan/pembelian yang dikenakan PPN sudah diisi dengan benar. Jika terjadi kesalahan, maka lakukan perubahan pada data transaksinya kemudian hapus SPT PPN/PPnBM yang berkendala dan lakukan pembuatan serta ekspor ulang. Catatan : Pastikan sudah memilih tarif PPN yang sesuai. Karena Accurate Online tidak dapat melakukan PENCEGAHAN pada transaksi Penjualan/Pembelian tahun 2025 yang memilih tarif PPN selain 12%. Accurate Online memperlakukan perlakuan yang berbeda dengan perubahan tarif di tahun 2022. Berikut penjelasan detail tentang perubahan tarif PPN tahun 2022, klik disini. Demikian informasi mengenai perubahan tarif PPN terbaru di Accurate Online, untuk mencoba praktekan dahulu, dapat menggunakan database trial dengan login disini, semoga bermanfaat.

Accurate Online, akuntansi, keuangan, Pembukuan, software akuntansi, Uncategorized

Keamanan Data Pelanggan: Menerapkan Best Practice dalam Penggunaan Software Retail

Dalam era digital yang semakin maju, keamanan data pelanggan menjadi salah satu prioritas utama bagi bisnis retail. Data pelanggan yang sensitif, seperti informasi pribadi dan detail pembayaran, harus dilindungi dari ancaman cyber yang semakin canggih. Menerapkan best practice dalam penggunaan software retail adalah langkah krusial untuk memastikan keamanan data pelanggan. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh bisnis retail. 1. Menggunakan Enkripsi Data Enkripsi adalah metode penting untuk melindungi data pelanggan. Dengan mengenkripsi data, informasi yang sensitif akan diubah menjadi kode yang tidak bisa dibaca tanpa kunci enkripsi yang tepat. Software retail harus mendukung enkripsi end-to-end untuk memastikan bahwa data pelanggan tetap aman selama transmisi dan penyimpanan. 2. Mengimplementasikan Autentikasi Dua Faktor (2FA) Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta pengguna untuk memberikan dua bentuk identifikasi sebelum mengakses akun mereka. Selain memasukkan kata sandi, pelanggan mungkin diminta untuk memasukkan kode yang dikirim ke ponsel mereka atau menggunakan aplikasi autentikasi. Ini membantu mencegah akses yang tidak sah ke akun pelanggan. 3. Memperbarui dan Memelihara Software Secara Teratur Pembaruan software yang rutin sangat penting untuk menjaga keamanan sistem. Pembaruan ini biasanya mencakup perbaikan untuk kerentanan keamanan yang baru ditemukan. Retailer harus memastikan bahwa mereka selalu menggunakan versi terbaru dari software retail dan memperbarui sistem segera setelah patch keamanan dirilis. 4. Melakukan Audit Keamanan Berkala Audit keamanan berkala membantu mengidentifikasi potensi kerentanan dalam sistem. Retailer harus bekerja sama dengan profesional keamanan untuk melakukan penilaian keamanan yang mendalam dan mengatasi setiap masalah yang ditemukan. Audit ini juga dapat membantu memastikan bahwa praktik keamanan yang diterapkan tetap efektif dan sesuai dengan perkembangan ancaman cyber. 5. Pelatihan Keamanan untuk Karyawan Karyawan adalah garis pertahanan pertama dalam menjaga keamanan data pelanggan. Pelatihan keamanan yang tepat akan membantu karyawan mengenali ancaman seperti phishing dan malware, serta memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data. Karyawan harus dilatih untuk mengikuti protokol keamanan dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan. 6. Menggunakan Firewall dan Sistem Deteksi Intrusi (IDS) Firewall dan sistem deteksi intrusi adalah alat penting untuk melindungi jaringan dari akses yang tidak sah. Firewall memantau dan mengontrol lalu lintas jaringan berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan, sementara IDS memonitor aktivitas jaringan untuk mendeteksi dan merespons ancaman keamanan. Implementasi kedua alat ini membantu melindungi data pelanggan dari serangan cyber. 7. Mengelola Hak Akses dengan Ketat Retailer harus mengatur hak akses karyawan berdasarkan kebutuhan kerja mereka. Tidak semua karyawan memerlukan akses ke semua data pelanggan. Dengan membatasi akses hanya kepada karyawan yang membutuhkannya, risiko kebocoran data dapat dikurangi. Selain itu, hak akses harus ditinjau secara berkala dan disesuaikan sesuai dengan perubahan peran karyawan. Baca Juga : Strategi Integrasi Omnichannel dengan Software Retail: Menghubungkan Pengalaman Pelanggan di Seluruh Platform

Scroll to Top