Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perannya begitu besar dalam perekonomian. Namun, banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM, kebanyakan 50% dari 59,7 juta total umkm di Indonesia kekurangan modal ekspansi dan 97,2 % angkatan kerja di Indonesia bergantung pada UMKM.
Heinrich Vincent, CEO Bizhare menjelaskan, dalam mendapatkan modal solusi pendanaan gotong royong salah satunya equity crowdfunding investment, Bizhare, ungkapnya dalam Business Gathering OK OCE, Jumat, 4 Juni 2021, Hotel Ibis Jakarta Tamrin
CEO yang masuk dalam Success Under 30 versi Forbes pada 2020 ini menjelaskan Bizhare merupakan platform pendanaan dengan skema urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi dalam bentuk kepemilikan saham PT.
“ada 67,3 ribu total investor terdaftar di 34 provinsi seluruh Indonesia. Namun, dalam mendapatkan investor maka ada beberapa yang dibutuhkan kriteria”, ungkapnya. Lebih lanjut Vincent menjelaskan, indikatornya seperti bisnis ukm offline atau online, kemitraan dan atau business oportunity, franchise, sudah berjalan 2 tahun, memiliki setidaknya 3 cabang di seluruh indonesia (jika offline), membutuhkan pendanaan usaha setidaknya dua ratus juta rupiah, maksikal sepuluh milyar rupiah dalam sekali pendanaan, dan memiliki total omset minimal 700 juta-1 Milyar per tahun.

Dari pelaporan keuangan yang baik, maka kesempatan pelaku usaha dalam mendapatkan permodalan menjadi lebih mudah. Dengan begitu, sebuah usahanya dapat scale up dengan meningkatkan performa dalam manajemen usahanya. Bukan melulu hal produksj yang diutamakan dalam penjualan, namun ekosistem dan performa masing-masing karyawan juga dapat dilihat dan diukur dengan sebuah aplikasi, Accurate